Panda In Chery Martini

Rabu, 01 November 2017

November 01, 2017 - No comments

#SIP CBSI, DATA, ARTIFICAL INTELLIGENCE & SISTEM PAKAR



A.   CBSI (Computer Based Information System)

1.    CBSI (Computer Based Information System)

a.      Definisi
Menurut Goel (2010) Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Menurut Laudon dan Laudon (2008) Computer Based Information System (CBIS) adalah sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat dalam pengambilan keputusan.
Menurut Amsyah (1977) Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa Computer Based Information System (CBIS) adalah suatu system untuk pengolahan data menjadi sebuah informasi yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu pengambil keputusan. 
 
b.      Evolusi CBIS

a.       Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
b.      Fokus baru pada Informasi (management information sistem – MIS)
Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
c.       Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision support sistem – DSS)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.
d.      Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation – OA)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office). 
e.       Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM.

2.    Data

a.      Hierarki Data
Hierarki data dalam proyeksinya terhadap penggunaan komputer merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan satu sama lainya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai alat penggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda.

b. Penyimpanan data sekunder (DASD/SASD)
1)  Direct Access Storage Device (DASD)
Merupakan media penyimpanan akses langsung adalah media arsip utama yang baik. Arsip utama adalah gambaran konseptual dari salah satu sumber daya perusahaan atau unsur lingkungan.
2) Sequential Access Storage Device (SASD)  
Merupakan prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu mulai dari awal. Contohnya magnetic tape. Sudah jarang dipakai, umumnya hanya untuk backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar. 

c.       Pemerosesan data
 
1.      Pemerosesan Batch adalah pengumpulan perintah-perintah untuk memproses transaksi dalam sebuah file, kemudia perintah tersebut dieksekusi. Input device yang menggunakan batch processing contohnya magnetic tape dan time cards (Mulyani, 2016).
2.      Pemerosesan Online adalah pemrosesan data secara online dengan adanya online processing penggunaan source document (paper-based) semakin berkurang. Web browser adalah software yang digunakan sebagai interface untuk online processing, contoh web browsing yang cukup popular adalah IE, Mozilla Firefox, dan Opera (Hall, 2004).
3.      Pemerosesan real time  adalah waktu proses nyata bagian dari proses interaktif yang mengInput terus menerus, secara otomatis diperoleh dari sensor. misalnya, yang segera diproses untuk menanggapi masukan dalam waktu sesedikit mungkin. Setelah sistem ini selesai menanggapi membaca set berikutnya input data segera memproses itu. Sistem ini tidak memerlukan pengguna untuk mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis (Sulianta, 2008).

d.      Database dan Database Management System (DBMS)

1)   Database adalah sebuah software khusus yang di desain dan digunakan oleh user atau pihak lainnya seperti penyedia jasa pemrograman atau konsultan (Kadir, 2004). Tujuan database adalah untuk menyediakan form, laporan, dan query sehingga user dapat melacak entitas atau objek yang penting bagi pekerjaannya. Database adalah sebuah kumpulan komponen-komponen yang meliputi:
a)   database
b)   database server
c)   komponen client software
d)  aplikasi database
2) DBMS adalah sebuah tools perangkat lunak yang digunakan user untuk membuat, memanipulasi, mengontrol dan mengakses database yang mereka miliki secara cepat dan efisien. Database Management System (DBMS) terdiri atas perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back up dan fasiilitas lainnya (Kroenke, 2005). Beberapa diantara DBMS yang terkenal antara lain.
a)   Microsoft SQL Server
b)   Oracle
c)   Teradata
d)  My SQL
e)   Postgre SQL 
 
e.       Peranan Database dalam Psikologi
Dimana sudah dijelaskan di awal jika Database merupakan salah satu hal yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Database harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang. Contoh penerapan database pada psikologi adalah untuk mengetahui berapa skor iq seseorang. Misalnya seorang psikolog yang membuat tes intelegensi melalui suatu aplikasi . Dia membuat pertanyaan dan jawaban terlebih dahulu sebelum tes tersebut di publish ke aplikasi tersebut. Dia membuat data tersebut dalam sistem database, contohnya sebuah pertanyaan mengenai apa saja yang dipertanyakan dalam tes IQ. Jika sudah semua data dimasukkan dalam sistem database dan DBMS kemudian di publish ke aplikasi. Jika seseorang mencoba tes IQ tersebut dant elah memilih jawaban, maka data yang di dalam databse akan terpanggil dan akan muncul hasilnya dari skor IQ orang tersebut.

B.   Sistem Pakar (SP) dan Artificial Intelligence (AI)

a.    Definisi Sistem Pakar

Menurut Hayadi (2016) sistem pakar adalah suatu aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang lebih spesifik.
Menurut Rosnelly (2012) sistem pakar adalah sistem komputer yang ditujukan untuk meniru semua aspek kemampuan pengambilan keputusan seorang pakar.
Menurut Kusrini (2006) sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu .
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa system pakar adalah suatu aplikasi komputer yang ditujukan untuk meniru penalaran seorang pakar dalam pengambilan keputusan.

b.   Pengertian Artificial Intelligence

Artificial Intelligence merupakan sebuah rancangan program yang memungkinkan program komputer melakukan suatu tugas atau mengambil keputusan dengan meniru cara berpikir dan penalaran manusia. 
Artificial Intelligence yaitu, ilmu tentang pembuatan mesin yang bekerja untuk memecahkan masalah dan melakukan pekerjaan yang sulit seperti otak manusia dalam melakukan hal itu sendiri.
Artificial Intelligence atau yang disebut dengan kecerdasan buatan ini, merupakan cabang dari ilmu komputer yang berpusat pada pengautomatisasi tingkah laku cerdas.
Sehingga dapat disimpulkan Intelligence atau kecerdasan buatan adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan manusia.

c.    Sejarah Sistem Pakar
Menurut Kusumadewi (2003) sistem Pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang munculpertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. Pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan kemudian diikutu oleh MYCIN. Awal tahun 1980-an teknologi sistem pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan.

d.   Sejarah Artificial intelligence
Artificial intelligence merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer.
Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula. Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.

e.    Hubungan Artificial Intelligence dan Kognisi Manusia

Menurut Plotnik (2005) kognisi adalah dipandang sebagai penalaran, meliputi proses mental yang digunakan untuk membetuk konsep, memecahkan masalah, dan ikut serta melakukan aktivitas kreatif. Selanjutnya definisi lainya kognisi adalah proses berpikir yang berlangsung dai stimulus hingga respon untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, menghasilkan sesuatu, dan memilih lingkungan.
Artificial Intelligence atau yang disebut dengan kecerdasan buatan ini adalah ilmu yang berdasarkan proses manusia berpikir. Hal ini dapat dilihat pada cara kerja AI dan kognisi manusia dimana cara kerja kognisi manusia adalah menerima stimulus, kemudian dproses dan setelah itu akan menghasilkan respon. Dan cara kerja Artificial Intelligence adalah menerima input, diproses dan kemudian mengeluarkan output berupa suatu keputusan. Dengan demikian, melaui pengetahuan tentang proses berpikir dan mengetahui bagaimana untuk membuat asumsi-asumsi yang pasti tentang bagaimana cara berpikir tersebut, maka dengan asumsi-asumsi itulah para peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang mempunyai kecerdasan secara buatan. Semua proses berpikir menolong manusia untuk menyelesaikan sesuatu masalah. Pada saat otak manusia mendapat informasi dari luar, maka suatu proses berpikir memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang dilakukan. Hal ini merupakan suatu reaksi otomatis dan respon yang spesifik dicari untuk menyelesaikan masalah tertentu. Demikian hal nya dengan Artificial Intelligenceyang dibuat untuk membantu manusia untuk menyelesaikan masalahnya. Teknik pemrograman dengan kecerdasan buatan (AI) memiliki persamaan dengan otak manusia dalam hal prosesnya. Kecerdasan buatan (AI) juga meniru proses belajar manusia dimana informasi yang baru diserap dan dimungkinkan untuk digunakan sebagai referensi pada waktu yang akan datang. Di sini, informasi yang baru dapat disimpan tanpa harus mengubah cara kerja pikiran yang dapat mengganggu fakta-fakta yag sudah ada. Sehingga, dengan kecerdasan buatan (AI) dimungkinkan untuk membuat program di mana setiap bagian dari program benar-benar independen dan di setiap bagian dari program nya seperti potongan-potongan informasi dalam otak manusia.

f.     Aplikasi Sistem Pakar
1)   ELIZA

Eliza adalah salah sistem pakar yang dikembangkan pada tahun 1966. Ini adalah program computer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
2)   PARRY
Parry adalah sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada tahun 1972 yang mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi computer dan respon manusia.
3)   NET-TALK

NETtalk program ini jenisnya cukup bebeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan  NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di Universitas Princeton. Dalam program ini NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya secara keras.

g.    Generalisasi Peranan Artificial Intelligence dalam Bidang Psikologi 

Secara umum peranan AI dalam psikologi sangat berkembang pesat dimana kita mengetahui diera teknologi ini semua hal sudah diimplementasikan pada suatu komputer. Sehingga dapat mempermudah seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Dalam psikologi yang dimana definisi nya adalah psikologi adalah ilmu tentang studi yang sistematis dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Diharapkan dengan peranan AI  ini dapat mempermudah seseorang psikologi mengetahui gejala – gejala psikologi atau gangguan yang dirasakan setiap individu agar dapat dicegah dan dilakukan tindakan secepat mungkin agar dampak yang diberikan tidak terlalu besar atau bisa mendapatkan perawatan yang lebih layak. Selain pada bidang psikopatologi, implementasi dari AI dalam bidang psikiologi yang kita ketahui jika tes psikologi membutuh waktu yang cukup lama untuk mengetahui suatu hasil tes contohnya tes IQ, sehingga dengan Adanya peranan AI seseorang dapat dengan cepat untuk mengetahui hasil skor IQ mereka dan juga dapat memudahkan psikolog.

Daftar Pustaka
Amsyah, Z. (1977). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Goel, A. (2010). Computer fundamentals. India : Pearson.
Hall, J. A. (2004). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Hayadi, B. H. (2016). Sistem pakar. Yogyakarta: Deepublish
Kadir. A. (2004). Konsep dan tuntunan praktis basis data. Yogyakarta: Andi offset.
Kroenke, D. M. (2005). Database processing. Jakarta: Erlangga.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi offset.
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence teknik dan aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2008). Sistem informasi manajemen mengelola perusahaan digital. Jakarta: Salemba.
Mulyani, S. (2016). Metode analisis dan perancangan sistem. Bandung: Abdi sistematika.
Rosnelly, R. (2012). Sistem pakar: Konsep dan teori. Yogyakarta: Andi offset.
Sulianta, F. (2008). Komputer forensik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Ukar, K. (2006). Pengenalan komputer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Saliman (2012). CBIS. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Plotnik, R. (2005). Introduction Of Pyschology f Edition. Australia : Thomson & Wadworth





















Senin, 09 Oktober 2017

Oktober 09, 2017 - No comments

#SIP PENGANTAR SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI, ARSITEKTUR KOMPUTER & STRUKTUR KOGNISI MANUSIA


1.    Pengertian Sistem dan Informasi


a.      Pengertian Sistem
Yulia (2014), menjelaskan bahwa sistem sebagai kumpulan atau grup dari komponen atau bagian apapun, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto (2008), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Amsyah (2005), sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu bagian yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

b.      Pengertian Informasi
Menurut Hutahaean (2014), menjelaskan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Menurut Djahir dan Pratita (2014), informasi merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidak pastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan. Informasi terdiri dari data yang telah diambil dan diolah untuk tujuan informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan.
Menurut Amsyah (2005), informasi adalah data yang sudah diolah ke dalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan pemakai informasi tersebut.
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang sudah diolah untuk tujuan keperluan informasi bagi penerimanya.

2.    Pengertian Sistem Informasi Psikologi


 


a. Pengertian Sistem Informasi 
           Menurut Fauzi (2017), sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusikan akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. 
            Menurut Kusrini dan Kaniyo (2007), sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiratas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
            Menurut Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006), sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
              Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang berproses penciptaan untuk menghasilkan informasi digunakan dalam pengambilan keputusan atau tujuan dalam suatu organisasi.

b. Pengertian Psikologi 
              Menurut Basuki (2008), mendefinisikan psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang jiwa atau  ilmu jiwa.
                 Menurut Wade & Tavris (2008), psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta cara perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal. 
               Benson & Grove (2000), menjelaskan bahwa psikologi adalah kajian ilmiah tentang jiwa dan tingkah laku manusia dan binatang.
            Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan proses mental dan lingkungannya.

3.    Arsitektur Komputer


 


Menurut Kowi (2016), perkembangan teknologi telah berubah secara drastis sejak munculnya komputer pertama pada tahun 1940-an. Akan tetapi, kebanyakan komputer saat ini masih menggunakan arsitektur komputer yang diusulkan oleh John Von Neumann pada tahun 1940-an, yakni arsitektur Von Neumann. Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama yakni, unit aritmatika dan logika (AlU), unit kontrol, penyimpanan atau memori, dan alat masukan dan alam keluaran atau hasil. Keterhubungan setiap bagian komputer adalah melalui berkas kawat (bus).
Menurut Alfatta (2007), Arsitektur komputer didefinisikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Menurut Stalling (2004), arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer merupakan rencana ceta biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain kecepatan proses dan sistem interkoneksinya.
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa arsitektur komputer terdiri dari unit aritmatika dan logika, unit kontrol, penyimpanan atau memori, dan alat masukan dan alam keluaran atau hasil yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja dan target biayanya.


4.    Struktur Kognisi Manusia


 


Abdulkarim (2008), menyatakan bahwa struktur kognitif merupakan keseluruhan dari pengetahuan yang dijadikan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia beserta kejadian-kejadiannya.
Menurut Widyatiningtyas (2002), struktur kognisi manusia atau yang disebut dengan skemata atau skema adalah berupa fakta-fakta konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang ada dalam pikiran.
Menurut Tomasello dan Call (1997), struktur kognisi manusia adalah bentuk khusus dari kognisi primata pada beberapa cara. Mereka telah mencoba untuk menguranginya ke satu cara dan perputarannya, hasil akhirnya adalah bahwa kognisi primata beralih dari usaha individu ke usaha budaya (kolektif sosial).
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah pengetahuan untuk memahami dan menafsirkan dunia beserta kejadian-kejadiannya berupa fakta-fakta konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang ada dalam pikiran.

5.        Kaitan Antara Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia


 


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa arsitektur komputer adalah sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Sementara struktur kognitif manusia atau yang disebut dengan skemata atau skema adalah berupa fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang ada dalam pikiran. Terlihat adanya kesamaan antara arsitektur komputer dengan struktur kognitif manusia, yaitu sama dalam hal untuk memproses informasi atau data yang masuk. Dengan adanya kognisi manusia komputer dapat memproses informasi, kognisi manusia tersebut yang mengoperasikannya. Arsitektur komputer merupakan representatif dari struktur kognitif manusia, sehingga struktur dan sistemnya dibuat menyerupai kognitif manusia. Tentunya arsitektur komputer tidak mungkin ada/tidak mungkin berjalan dengan baik tanpa adanya manusia yang menjalankannya.

6.    Kelemahan dan Kelebihan dari Arsitektur Komputer bila dibandingkan dengan Struktur Kognisi Manusia
Menurut Robert L. Solso, Otto H. Maclin, dan M. Kimberly Maclin (2007) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, namun komputer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif manusia, yaitu:

Kelebihan:
  1. Komputer lebih cepat dalam melakukan operasi matematika dan logika dibandingkan dengan manusia.
  2. Komputer dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat.
  3. Dalam waktu yang sama, komputer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data
Kelemahan:
  1. Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
  2. Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
  3. Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks
  4. Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
  5. Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah, dan lain-lain
Referensi
Abdulkarim, A. (2008). Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Grafindo Media Pratama
Alfatta, H .(2007). Analisis dan perancangan informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia pustaka utama.
Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Benson, N. C., & Grove, S. (2000). Mengenal psikologi for begginers. Bandung: Mizan.
Djahir, Y. & Pratita, D. (2014). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
Fauzi, R. A. (2017). Sistem informasi akuntansi. Yogyakarta: Deepublish.
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Jogiyanto, HM. (2008). Analisis & desain sistem informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kowi, E. M. (2016). Dasar-dasar pemrograman pascal (catatan kuliah #1). Bekasi: Guepedia.
Kusrini & Kaniyo, A. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem       Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Marimin., Tanjung, H. & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.
Solso, R, L., Maclin, O, H., & Maclin, M, K. (2007). Psikologi kognitif. edisi kedelapan. Erlangga: Jakarta.
Stalling, W. (2004). Organisasi dan arsitektur komputer: rancangan kinerja jilid 1. Jakarta: Indeks.
Tomasello, M. & Call, J. (1997). Primate cognition. New York: Oxford University Press, Inc.
Wade, C & Tavris, C. (2008). Psikologi Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Widyatiningtyas, R. (2002). Pembentukan Pengetahuan Sains, Teknologi, dan Masyarakat dalam Pandangan Pendidikan IPA. Jurnal pendidikan dan budaya. Vol. 1, No. 2.
Yulia, D. (2014). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.