Januari 23, 2016 -
3 comments
Psikologi Internet dalam Lingkup Transpersonal : Global Brain dan Peran Internet.
A. Pengertian Global Brain
Global Brain merupakan konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia
yang dibentuk oleh manusia di muka bumi ini secara bersama-sama dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang menghubungkan mereka untuk
menjadi cerdas, sehingga brain atau otak itu menjadi sistem yang
mengatur dirinya sendiri. Internet pun menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan
lebih menyeluruh, juga semakin mengikat
umat manusia bersama-sama ke dalam sistem pengolahan informasi tunggal yang
berfungsi seperti sistem saraf untuk planet Bumi. Kecerdasan jaringan ini
bersifat kolektif atau didistribusikan (tidak terpusat atau lokal dalam setiap
individu tertentu, organisasi atau sistem komputer). Hal seperti ini
bukan muncul dari jaringan dinamis interaksi antara komponen-komponennya tetapi
merupakan properti khas dari sistem adaptif yang kompleks.
B. Peran Internet
Internet merupakan sebuah dunia tanpa ada penguasa. Artinya semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Karena itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat dengan peraturan-peraturan Negara tertentu dan tidak dibatasi dengan batas-batas wilayah territorial.
B. Peran Internet
Internet merupakan sebuah dunia tanpa ada penguasa. Artinya semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Karena itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat dengan peraturan-peraturan Negara tertentu dan tidak dibatasi dengan batas-batas wilayah territorial.
Ada dua peranan penting
dari internet :
a) Sebagai sumber data dan informasi :
Internet menyimpan berbagai jenis informasi dalam jumlah tanpa batas.
b) Sebagai sarana pertukaran data dan
informasi : Internet sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke
komputer lain, tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut.
C.
Pengertian
Mediasi
Secara etimologi (bahasa), mediasi berasal dari Bahasa Latin “mediare” yang berarti berada di tengah. Mediasi merupakan suatu upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, dalam artian yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai solusi yang diterima oleh kedua belah pihak. Mediasi juga disebut emergent mediation jika mediatornya merupakan anggota dari sistem sosial pihak-pihak yang bertikai, memiliki hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai, berkepentingan dengan hasil perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik misalnya sebagai teman yang solider.
Adapun pengertian mediasi menurut Priatna Abdurrasyid yaitu suatu proses
damai dimana para pihak yang bersengketa menyerahkan penyelesaiannya kepada
seorang mediator (seseorang yg mengatur pertemuan antara 2 pihak atau lebih yg
bersengketa) untuk mencapai hasil akhir yang adil, tanpa biaya besar tetapi tetap
efektif dan diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak
mediator ini berperan sebagai pendamping dan penasihat serta sebagai salah satu
mekanisme menyelesaikan sengketa, mediasi juga digunakan di banyak masyarakat
dan diterapkan kepada berbagai kasus konflik.
Peran Internet sebagai mediasi mengakibatkan terbentuknya :
Peran Internet sebagai mediasi mengakibatkan terbentuknya :
Conscience dalam bahasa Perancis bisa diartikan sebagai “hati nurani“ dan
diterjemahkan dalam bahasa Inggris
sebagai “sadar“ atau persepsi atau kesadaran, dan komentator dan penerjemah dari Durkheim tidak
setuju. Adapun “kolektif“, Durkheim membuat jelas bahwa ia tidak reifying atau
hypostaizing konsep ini, baginya itu adalah “kolektif“ hanya dalam artian itu adalah umum
untuk banyak individu ; cf. Fakta sosial. Selain itu, Menurut teori Jung seperti yang dikutip Alwisol
(2004) dalam bukunya Psikologi Kepribadian, consciousness
muncul pada awal kehidupan, bahkan mungkin sebelum dilahirkan. Secara berangsur kesadaran
bayi yang umum-kasar, menjadi ssemakin spesifik ketika bayi itu mulai mengenal
manusia dan ojek disekitarnya.
Menurut Jung,
hasil pertama dari proses diferensiasi kesadaran itu adalah ego. Sebagai
organisasi kesadaran, ego berperan penting dalam menentukan persepsi, pikiran, perasaan dan ingatan yang bisa
masuk ke kesadaran. Tanpa seleksi ego, jiwa manusia bisa menjadi kacau karena
terbanjiri oleh pengalaman yang semua bebas masuk ke kesadaran. Dengan
menyaring pengalaman, ego berusaha memelihara keutuhan dalam kepribaddian dan
memberi orang perasaan kontinuitas dan identitas.
Model
of Consciousness adalah penjelasan teoritis yang
menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak manusia dan fenomena
kesadaran. Model of consciousneess
antara lain:
Ø Global
Workspace Models, dikemukakan oleh Baars (1988)
Ø Multiple
Draft Theory, dikemukakan oleh Daniel Dennett (1991)
Ø The
Dynamic Core, dikemukakan oleh Tononi and Edelman (1998)
Ø Information
Integration dikemukakan oleh Tononi (2004)
Ø Thalamocortical
rhythms dikemukakan oleh Llinas, Ribary, Contreras & Pedroarena (1998)
Ø Coalitions
of Neurons dikemukakan oleh Crick and Koch (1990)
Ø Field
Models dikemukakan oleh Kinsbourne (1988)
Meskipun teori mengenai model of consciousness sangat beragam,
namun benang merah dari semua pendekatan yang beragam tersebut adalah
mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek kesadaran manusia.
B.
Unconsciousness
Dalam teori yang di kemukakan oleh Sigmund Freud, kepribadian manusia di ibaratkan seperti gunung es, dimana yang kita ketahui
hanya sedikit bagian di ujung gunung es, dan bagian terbesar dari kepribadian
berada pada alam tidak sadar, dalam teori Freud alam tidak sadar bersifat absrtak dan berupa
gagasan dan dorongan-dorongan,
tidak seperti alam sadar yang berhubungan langsung dengan dunia nyata. Namun
tidak berarti alam tidak sadar tidak dapat berhubungan dengna dunia nyata, seringkali
alam tidak sadar kita mendorong dan mencoba untuk memasuki alam sadar kita
dengan mengelabui primary sendor yang memiliki tugas untuk memfilter
hal-hal yang akan di lakukan oleh alam sadar kita, alam tidak sadar menyelinap
seakan akan ingatan-ingatan
itu baik dan berguna jika dilakukan oleh alam sadar kita. Ketika ingatan
tersebut masuk kea lam sadar kita, kita tak lagi mengenali mereka seperti apa
adanya; kita justru melihatnya sebagai pengalaman yang relative menyenangkan dan tak mengancam.
Pada banyak kasus, gambaran-gambaran
tersebut memiliki motif-motif seksual atau agresi yang kuat, karena perilaku
seksual dan agresi pada masa kanak-kanak seringkali diganjar dengan tekanan dan
hukuman. Tekanan dan hukuman ini seringkali menciptakan kecemasan dan memicu
represi, yaitu dorongan agar pengalaman yang tidak diinginkan serta membawa
kecemasan masuk ke alam tidak sadar yang melindungi kita dari rasa sakit
akibat kecemasan tersebut.
Dalam kaitannya peran internet dalam
menciptakan suasana unconsciousness, dunia maya menyediakan tempat dalam pemenuhan dorongan dorongan
seksual dan agresi yang berada dalam alam tidak sadar kita, dalam dunia maya
kita secara bebas mengakses informasi yang positif dan juga yang negative,
seperti akses video porno yang akan memberi kesenagna seksual, alam tidak sadar
kita dapat dengan mudah mempengaruhi perasaan kita bahwa “melihat video porno
itu tidak papa, toh tidak ada yang tahu” alam tidak sadar menyelinap kealam
sadar seperti itu, dengan sangat mudahnya alam sadar kita terpengaruh oleh alam
tidak sadar kita.
C.
Collective Unconsciousness
Collective unconsciousness disebut juga transpersonal unconscious, konsep asli Jung yang paling kontroversial; suatu
sistem psikis yang paling kuat dan paling berpengaruh, dan pada kasus-kasus
patologik mengungguli ego dan ketidaksadaran pribadi. Menurut Jung, evolusi makhluk (manusia) memberi
cetak biru bukan hanya mengenai fisik/tubuh tetapi juga mengenai kepribadian.
Taksadar kolektif adalah gudang ingatan laten yang diwariskan oleh leluhur,
baik leluhur dalam wujud manusia maupun leluhur pramanusia/binatang (ingat
teori evolusi Darwin). Ingatan yang
diwariskan adalah pengalaman-pengalaman umum yang terus menerus berulang lintas
generasi. Namun yang diwariskan itu bukanlah memori atau pikiran yang spesifik,
tetapi lebih sebagai predisposisi (kecenderungan untuk bertindak) atau potensi
untuk memikirkan sesuatu. Taksadar kolektif merupakan fondasi ras yang
diwariskan dalam keseluruhan struktur kepribadian. Di atasnya dibangun ego,
taksadar pribadi dan pengalaman individu. Jadi apa yang dipelajari dari
pengalaman secara substansial dipengaruhi oleh taksadar kolekif yang menyeleksi
dan mengarahkan tingkah laku sejak bayi. Taksadar pribadi dan taksadar kolektif
sangat membantu manusia dalam menyimpan semua yang telah dilupakan/diabaikan.,
dan semua kebijakan dan pengalaman sepanjang sejarah. Mengabaikan taksadar
dapat merusak ego karena taksadar dapat membelokkan tingkah laku menjadi
menyimpang seperti phobia, delusi, dan simptom gangguan psikologis. Isi utama
dari taksadar kolektif adalah arketipe, yang dapat muncul ke kesadaran dalam
wujud simbolisasi. (Alwisol:2004).
Hal ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan ketidaksadaran kolektif dari ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk setiap individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama dengan masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu. Isi dari ketidaksadarn kolektif disebut arketipe, ada berbagai macam arketipe, seperti anima, animus, great mother, wisdom old man, superhero, dan diri sendiri. Arketipe dari generasi ke generasi dapat membuat berbagai mediasi, salah satunya melalui media internet, sebagai contoh adalah superhero yang di definisikan sebagai seseorang yang memiliki kekuatan melawan orang jahat yang menghancurkan orang banyak, pengenalan atau pengendapan arketipe superhero dari generasi dapat dilakukan slah satunya melalui media internet, banyak sekali cerita yang mendefinisikan superhero dari berbagai dunia mengenai superhero, kita tanpa harus hidup di masa lalu dapat menhetahui apa itu super hero melalui cerita dan artikel yang dimuat di media internet.
Hal ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan ketidaksadaran kolektif dari ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk setiap individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama dengan masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu. Isi dari ketidaksadarn kolektif disebut arketipe, ada berbagai macam arketipe, seperti anima, animus, great mother, wisdom old man, superhero, dan diri sendiri. Arketipe dari generasi ke generasi dapat membuat berbagai mediasi, salah satunya melalui media internet, sebagai contoh adalah superhero yang di definisikan sebagai seseorang yang memiliki kekuatan melawan orang jahat yang menghancurkan orang banyak, pengenalan atau pengendapan arketipe superhero dari generasi dapat dilakukan slah satunya melalui media internet, banyak sekali cerita yang mendefinisikan superhero dari berbagai dunia mengenai superhero, kita tanpa harus hidup di masa lalu dapat menhetahui apa itu super hero melalui cerita dan artikel yang dimuat di media internet.
KESIMPULAN :
Setelah beberapa istilah telah dijelaskan
sebelumnya, kami berpendapat bahwa peran internet sebagai mediasi memang dapat
membuat terbentuknya model/kondisi consciousness
unconsciousness maupun collective unconsciousness .
Karena mediasi memiliki arti sebagai penengah yang menengahi permasalahan
anatara kedua belah pihak, jadi jika dikaitkan dengan teori dari Jung yang menyatakan bahwa diferensiasi
kesadaran itu adalah ego. Sehingga ego disini memiliki peran sebagai mediasi
atau penengah dari struktur kepribadian id dan super ego. Id merupakan struktur
kepribadian yang berperan berdasarkan prinsip kesenangan, sedangkan super ego
merupakan struktur kepribadian yang berperan berdasarkan prinsip moralitas dan
idealis. Ketika internet sudah sangat menjamur di jaman ini dan memang memiliki
peran cukup berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai sumber informasi ataupun media untuk
berinteraksi dengan orang lain melalui jejaring sosial, faktanya ketergantungan
terhadap dunia internet membuat seseorang menjadi lupa diri. Seseorang
cenderung mengutamakan kepuasan dirinya yaitu Id dibandingkan realita yang
seharusnya dia dapat lebih bijak menggunakan super egonya. Karena itulah disini
sangat dibutuhkan peran ego untuk menengahi segala permasalahan yang ada, yang
ia hadapi dalam kebijakan menggunakan internet itu sendiri. Namun memang tak
dapat dipungkiri bahwa dari sisi positif yang telah banyak memberikan informasi
atau wawasan baru bagi penggunanya membuat pengguna memiliki lebih banyak
informasi yang kemudian dari informasi yang ia dapatkan tersebut ia
realisasikan pada kehidupan sehari-harinya sehingga terbentuklah pengalaman
yang mendorong collective unconsciousness orang tersebut.
SUMBER :
https://melanisitmel.wordpress.com/2014/01/25/global-brain-dan-peran-internet/
http://indahwehadni.blogspot.co.id/2015/01/global-brain-dan-peran-internet.html
http://aryodwiwahyun13.blogspot.co.id/2015/01/global-brain-dan-peran-internet.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Global_brain
http://en.wikipedia.org/wiki/Collective_consciousness
http://en.wikipedia.org/wiki/Collective_unconscious
http://id.wikipedia.org/wiki/Mediasi
http://intanchintya.wordpress.com/2014/01/10/130/
http://mrwap-indonesia.blogspot.co.id/2015/01/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html
http://sitilestariayu.blogspot.co.id/2014/01/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html
https://melanisitmel.wordpress.com/2014/01/25/global-brain-dan-peran-internet/
http://indahwehadni.blogspot.co.id/2015/01/global-brain-dan-peran-internet.html
http://aryodwiwahyun13.blogspot.co.id/2015/01/global-brain-dan-peran-internet.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Global_brain
http://en.wikipedia.org/wiki/Collective_consciousness
http://en.wikipedia.org/wiki/Collective_unconscious
http://id.wikipedia.org/wiki/Mediasi
http://intanchintya.wordpress.com/2014/01/10/130/
http://mrwap-indonesia.blogspot.co.id/2015/01/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html
http://sitilestariayu.blogspot.co.id/2014/01/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html
KINERJA KELOMPOK :
NPM
|
Nama
|
Jobdesk
|
Link
|
|
11514875
|
AYU LESTARI
|
Mencari materi dan penyedia
internet
|
tariayulestariayu.blogspot.co.id/2016/01/psikologi-internet-dalam-lingkup.html | |
11514343
|
ANNETE JESSICA
|
Mencari materi dan penyedia
fasilitas (laptop)
|
annettjessica15.blogspot.co.id/2016/01/psikologi-internet-dalam-lingkup_99.html | |
18514633
|
PUTRI WULANDARI
|
Mencari materi dan konsumsi
|
putriwulandari1807.blogspot.co.id/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html | |
16514340
|
MAHMUDIA RATRI KIRANA
|
Mencari materi dan penyedia tempat
|
kiranaratri02.blogspot.co.id/2016/01/psikologi-internet-dalam-lingkup.html | |
16514066
|
LIDYA FITRI F
|
Mencari materi dan konsumsi
|
http://lidyafitrif.blogspot.co.id/2016/01/psikologi-internet-dalam-lingkup.html | |
16514043
|
LESTIA
SUSILAWATI
|
Mencari
materi dan konsumsi
|
lesccyyasusilawati.blogspot.co.id/2016/01/psikologi-internet-dalam-lingkup.html | |
3 komentar:
Pembahasan materinya sangat bermanfaat dan menambah informasi pembaca mengenai Global Brain dan Peran Internet. Untuk format penulisan sudah rapih dan mudah untuk membacanyaa... Terimakasih :)
Materi yg dibahas sangat membantu menambah informasi dan format penulisan pun sudah cukup baik. Terimakasih
Materi yang dibahas menarik dan menambah pengetahuan. Format penulisan juga rapi. Terima kasih
Posting Komentar