Oktober 25, 2015 -
5 comments
2PA04-Tugas 2-Kelompok 3-Pengantar Internet: Peran Sosial Individu Dalam Internet, Terutama yang Berkaitan dengan Peran Pro-Sosial.
A. Peran Individu dalam Internet
Dengan
setiap teknologi baru, hampir selalu ada periode terkait re-ogranisasi sosial
dan kultur dan refleksi, dan kadang-kadang bahkan kecemasan dan konflik. Hampir
selalu ada juga banyak pembicara jurnalis, ulama, dan orang biasa mencoba untuk
memahami apa yang mereka ketahui dan mendengar tentang perkembangan teknologi
baru. Sering mitos populer tentang teknologi baru dapat menjadi ekstrim,
cenderung membesar-besarkan dampak negatif atau positif mereka percaya bahwa
teknologi akan memiliki pada masyarakat, interaksi sosial, dan psikologis
individu.
Setiap peran
sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku
seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada
pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan,
dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi
sosial dan faktor-faktor lain. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih
luas yaitu meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan
untuk menolong dan bermanfaat bagi orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif
si penolong.Determinisme teknologi karena melihat teknologi sebagai besar 'penggerak
dan pengocok' balik transformasi sosial yang besar pada tingkat intuisi,
interaksi sosial dan kognisi individu.
B. Definisi Perilaku Pro-sosial
Perilaku
prososial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain (Kassin, Fein
& Markus, 2011). Lebih lanjut, perilaku prososial merupakan semua jenis
tindakan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain selain diri
sendiri, seperti bekerja sama, berbagi, dan menghibur (Batson, dalam Sanderson,
2011). Prososial diartikan sebagai sosial positif, sehingga perilaku prososial
merupakan perilaku yang mempunyai akibat atau konsekuensi yang positif bagi
orang lain, sehingga ketika seseorang melakukan bantuan terhadap orang lain,
prososial memiliki arti sebagai sosial positif atau mempunyai konsekuensi
positif (Fetchenhauer, dkk, 2006). Sosial positif ini didasarkan atas
nilai-nilai positif yang ada di masyarakat dan biasanya di tuntut untuk
dilakukan (Staub, dalam Ma, Li, & Pow, 2011). Perilaku prososial ialah
tindakan sukarela yang dilakukan sesorang atau sekelompok orang untuk menolong
orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun atau perasaan telah melakukan
kebaikan (David O.Sears. dkk, 1991). Prososial bisa terjadi karena adanya
empati, nsosial dan perkembangan kognisi seseorang dimana perilaku menolong
lebih didasarkan, kepada pertimbangan hasil.Semakin dewasa anak itu semakin
tinggi kemampuannya untuik berfikir abstrak, semakin mampu ia untuk
mempertimbangkan usaha atau biaya yang harus ia korbankan. Untuk perilaku menolong
itu jika seseorang merasa mampu, maka ia cenderung menolong jika seseorang
merasa tidak mempu maka seseorang cenderung utuk tidak menolong.
C. Pengertian Pro-sosial Menurut
Para Tokoh
1. Perilaku
prososial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain (Kassin,
Fein & Markus, 2011).
2. Menurut
O. Sears.Peplau, dan Taylor pengertian perilaku prososial mencakup kategori
yang lebih luas, segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk
menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.
3. Perilaku
prososial ialah tindakan sukarela yang dilakukan sesorang atau sekelompok orang
untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun atau perasaan
telah melakukan kebaikan (David O.Sears. dkk, 1991).
4. Pengertian
perilaku prososial adalah segala bentuk tindakan positif yang diberikan pada
orang lain tanpa keinginan untuk memperoleh imbalan untuk kepentingan diri
sendiri (Edwin P Holiander).
D. Peran Sosial Individu dalam
Internet Berkaitan dengan Prososial
Menurut
definisi oleh Wasserman dan Faust (1994) jejaring sosial dapat dipandang
sebagai sistem hubungan sosial ditandai dengan serangkaian actor (orang) dan
ties (percakapan) dalam sosial mereka. Kuat lemahnya ties dalam suatu jejaring
sosial oleh Granovetter (dalam Carolan & Natriello, 2006) dipengaruhi oleh
4 kriteria sebagai berikut ;
1. Durasi
2.
Intensitas emosional
3. Keintiman
4.
Pertukaran layanan atau bantuan
Perilaku
prososial dapat mengurangi perilaku antisosial, yang secara sederhana,
digambarkan sebagai perilaku yang tidak diinginkan dalam lingkungan sosial
merupakan lawan dari perilaku prososial (Millon, dkk, dalam Millie 2009).
Perilaku antisosial lebih mengarah menentang pada norma norma yang berlaku pada
masayrakat (Connor, 2002).
E. Bentuk-Bentuk Perilaku Pro-sosial
Menurut
Schoeder Prilaku Prososial mencakup hal
hal sebagai berikut:
1. Simpati
(Sympathy) yaitu perilaku yang didasarkan atas perasaan positif terhadap orang
lain, sikap peduli, serta ikut merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain.
2. Kerjasama
(Cooperation) yaitu kerjasama diartikan bahwa setiap orang mampu dan ingin
bekerjasama dengan orang lain, meski bukan untuk keuntungan bersama.
3. Membantu
(Helping) yaitu perilaku mengambil bagian atau membantu urusan orang lain
sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya.
4. Berderma
(Donating) yaitu merupakan perilaku memberikan hadiah atau sumbangan kepada
orang lain, biasanya berupa amal.
5. Suka menolong
(Altruisme) yaitu mengambil bagian untuk menolong orang lain, yang dilakukan
tanpa pamrih, dan biasanya dalam bentuk menyelamatkan orang lain dari ancaman
bahaya.
Baron dan Byrne (2005) menyebutkan tiga aspek perilaku
prososial, yang antara lain:
a) Menolong orang lain yang kesulitan (Helping A Stranger
Distress)• Penyebaran tanggung jawab dan menghindari kesalahan.
b) Mengurangi suatu tindak pelanggaran (Deterring A
Wrongdoer).
c) Menahan godaan (Resist Temptation) Menurut Hing Keung
Ma (2011)
Perilaku prososial pada remaja dalam
penggunaan internet termasuk di dalamnya :
- · Perilaku menolong. Dalam mengorganisir kegiatan dunia maya bersifat sukarela dan altruistik untuk membantu orang yang membutuhkan seperti contoh menggunakan sarana internet untuk membantu orang lain.
- · Perilaku kerja sama dan berbagi. Menggunakan fasilitas internet sebagai sarana untuk mengajar dan belajar, sehingga meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang
- · Mempertahankan hubungan yang afektif. Perilaku normatif dalam penggunaan internet. Contoh; dikenal dan diyakini oleh orang lain sebagai orang yang baik
F. F. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial
Menurut
Sears, dkk. (1985) faktor penentu perilaku prososial yang spesifik antara lain
:
1.
Karakteristik situasi :
Perilaku
prososial dapat dipengaruhi faktor-faktor situasional seperti kehadiran orang
lain (bystander effect), sifat lingkungan fisik seperti cuaca, ukuran kota dan
derajat kebisingan serta tekanan keterbatasan waktu.
2.
Karakteristik penolong :
Karakteristik
penolong yang mempengaruhi perilaku prososial antara lain suasana hati, rasa
bersalah, distress diri dan rasa empatik. Distress diri adalah reaksi pribadi
seperti perasaan terkejut, takut, cemas, prihatin, tidak berdaya, atau perasaan
apapun yang dialami terhadap penderitaan orang lain, sedangkan rasa empatik
adalah perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain, khususnya untuk
berbagi pengalaman atau secara tidak langsung merasakan penderitaan orang lain.
Kaitan antara kepribadian dan pemberian bantuan tergantung pada sifat tertentu
yang dibahas dan jenis bantuan tertentu yang dibutuhkan.
3.
Karakteristik orang yang membutuhkan pertolongan :
Seseorang
cenderung menolong orang yang disukai dan anggap pantas untuk ditolong. Menurut
Staub (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2003) terdapat beberapa faktor yang
mendasari seseorang untuk bertindak prososial yaitu :
- Self Gain, yaitu harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu, misalnya ingin mendapat pengakuan, pujian atau takut dikucilkan.
- Personal Values and Performs, yaitu adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisaikan oleh individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial seperti berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya norma timbal balik.
- Emphaty, kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman orang lain. Prasyarat untuk melakukan empati, individu harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan peran.
DAFTAR
PUSAKA
http://fajariw.blogspot.com/2012/10/dampak-negatif-dalam-internet-dan.html
Kinerja
Kelompok :
NPM
|
Nama
|
Jobdesk
|
Link
|
|
11514875
|
Ayu Lestari
|
Mencari materi dan penyedia internet
|
http://tariayulestariayu.blogspot.co.id/ | |
11514343
|
Annette Jessica
|
Mencari materi dan penyedia fasilitas (laptop)
|
||
18514633
|
Putri Wulandari
|
Mencari materi dan konsumsi
|
||
16514340
|
Mahmudia Ratri Kirana
|
Mencari materi dan penyedia tempat
|
||
16514066
|
Lidya Fitri Febriyanti
|
Mencari materi dan konsumsi
|
||
16514043
|
Lestia
Susilawati
|
Mencari
materi dan konsumsi
|
5 komentar:
penjelasan yang cukup lengkap dan menambah wawasan
Raka Prianggara 18514850
Menurut saya artikel yang sudah di post ini bermanfaat dan juga materinya lengkap. Inayatul Hidayah (15514252)
materi yang di berikan sudah bagus dan lengkap. mudah di pahami juga, makasih ya infonya . Maymunah ( 1D514062)
Materi yg disajikan menurut saya sudah lengkap. Penambahan gambar membuat materi ini lebih menarik. Makasih infonya.
Yussy Riandhini (1C514603)
Pokok bahasannya cukup lengkap dan menarik, sangat bermanfaat juga terimakasih.
Vidiani Nur Hayyu (1C514035)
Posting Komentar