Desember 23, 2014 -
No comments
Kebudayaan
Sumatra Barat
Sumatera
Barat terletak di pesisir barat bagian tengah pulau Sumatera, memiliki dataran
rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk
oleh Bukit Barisan. Garis pantai provinsi ini seluruhnya bersentuhan
dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km. Kepulauan
Mentawai yang terletak di Samudera Hindia dan beberapa puluh kilometer
dari lepas pantai Sumatera Barat termasuk dalam provinsi ini.
Sumatera
Barat memiliki beberapa danau, di antaranya adalah danau
Singkarak yang membentang di kabupaten Solok dan kabupaten
Tanah Datar dengan luas 130,1 km², danau
Maninjau di kabupaten Agam dengan luas 99,5 km², dan danau
Kembar di kabupaten Solok yakni danau Diatas dengan luas 31,5 km²,
dan danau Dibawah dengan luas 14,0 km² .
Beberapa sungai besar
di pulau Sumatera berhulu di provinsi ini, di antaranya
adalah sungai Siak, sungai Rokan, sungai
Inderagiri (disebut sebagaiBatang Kuantan di bagian
hulunya), sungai Kampar, dan Batang Hari. Semua sungai ini bermuara
di pantai timur Sumatera, di provinsi Riau dan Jambi. Sementara sungai-sungai
yang bermuara di provinsi ini berjarak pendek, di antaranya adalah Batang
Anai, Batang Arau, dan Batang Tarusan.
Sumatera
Barat memiliki 29 gunung yang
tersebar di 7 kabupaten dan kota. Beberapa di antaranya adalah gunung
Talamau di kabupaten Pasaman Baratyang merupakan gunung tertinggi di
provinsi ini dengan ketinggian 2.913 meter, gunung Marapi di kabupaten
Agam dengan ketinggian 2.891 m, gunung Sago di kabupaten
Lima Puluh Kota dengan ketinggian 2.271 m, gunung Singgalang di
kabupaten Agam dengan ketinggian 2.877 m, gunung Tandikat dikabupaten
Padang Pariaman dengan ketinggian 2.438 m, gunung
Talang di kabupaten Solok dengan ketinggian 2.572 m,
dan gunung Pasaman di kabupaten Pasaman Barat dengan ketinggian 2.190
m.
Propinsi
Sumatera Barat memiki aneka ragam budaya yang menarik. Kekayaan budaya Sumatera
Barat tersebut meliputi tarian tradisional hingga adat istiadat yang ada di
Sumbar.
Kekayaan seni budaya Indonesia yang berasal dari Sumatera
Barat ini harus terus di lestarikan dan harus mendapat perhatian lebih oleh
pemerintah setempat khususnya sehingga nantinya bisa menarik wisatawan. Kebudayaan
Sumatera Barat harus diperkenalkan dan dipromosikan karena bagian dari kekayaan
budaya indonesia. Salah satu even untuk mempromosikan budaya Sumbar adalah
dengan terselenggaranya Pekan Budaya Sumatera Barat. Selain mengenalkan budaya
propinsi Sumbar kepada masyarakat lokal juga untuk wisatawan yang berkunjung ke
propinsi ini.
Bahasa
yang digunakan dalam keseharian ialah bahasa daerah yaitu Bahasa
Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti
dialek Bukittinggi, dialekPariaman, dialek Pesisir Selatan, dan
dialek Payakumbuh. Di daerah Pasaman dan Pasaman
Barat yang berbatasan dengan Sumatera Utara, dituturkan
juga Bahasa Batak dan Bahasa Melayu dialek Mandailing.
Sementara itu di daerah kepulauan Mentawai digunakanBahasa
Mentawaisuntin
Islam adalah agama mayoritas
yang dipeluk oleh sekitar 98% penduduk Sumatera Barat, yang kebanyakan
pemeluknya adalah orang Minangkabau. Selain itu ada juga yang
beragama Kristen terutama di kepulauan Mentawai sekitar
1,6%, Buddha sekitar 0,26%, dan Hindu sekitar 0,01%, yang
dianut oleh penduduk bukan orang Minangkabau.
Berbagai tempat
ibadah yang dapat dijumpai di setiap kabupaten dan kota di Sumatera Barat
didominasi oleh masjid dan musala. Masjid terbesar adalah Masjid
Raya Sumatera Barat di kota Padang yang saat ini pembangunannya masih
dalam tahap penyelesaian. Sedangkan masjid tertua di antaranya
adalah Masjid Raya Ganting di kota Padang dan Masjid Tuo Kayu
Jao dikabupaten Solok. Arsitektur khas Minangkabau mendominasi baik bentuk
masjid maupun musala. Seperti masjid Raya Sumatera Barat yang memiliki bangunan
berbentuk gonjong, dihiasi ukiran Minang sekaligus kaligrafi,
dan tidak memiliki kubah. Ada juga masjid dengan atap yang terdiri dari 3 sampai 5 lapis yang makin ke atas
makin kecil dan sedikit cekung seperti Masjid Tuo Kayu Jao
Mayoritas penduduk
Sumatera Barat merupakan suku
Minangkabau. Di daerah Pasaman selain suku Minang berdiam pula suku Batak dan suku Mandailing.Suku Mentawai terdapat di Kepulauan Mentawai. Di beberapa
kota di Sumatera Barat terutama kota Padang terdapat etnis Tionghoa, Tamil dan suku Niasdan di
beberapa daerah transmigrasi seperti di (Sitiung, Lunang Silaut, Padang Gelugur dan lainnya) terdapat pula suku
Jawa. Sebagian diantaranya adalah keturunan imigran berdarah Jawa dari Suriname yang memilih kembali ke Indonesia pada masa
akhir tahun 1950an. Oleh Presiden Soekarno saat itu diputuskan mereka ditempatkan di
sekitar daerah Sitiung. Hal ini juga tidak lepas dari aspek politik pemerintah
pusat pasca rekapitulasi PRRI diProvinsi
Sumatera Barat yang juga baru dibentuk
saat itu.
Daftar
kebudayaan Sumatera Barat :
1. Rumah Adat
Rumah adata Sumatera Barat dinamakan
Rumah Gadang. Rumah Gadang di Sumatera Barat adalah untuk tempat tinggal. Rumah
tersebut dapat dikenali dari tonjolan atapnya yang mencuat ke atas yang
bermakna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan gojoang
yang banyaknya sekitar 4-7 buah. Rumah Gadang mempunyai 2-3 lumbung padi
antara lain Si Bayo-bayo yang artinya persedian padi bagi keluarga dari
rantau. Si Tinjau Lauik, padinya untuk diberikan kepada yang tidak mampu
dan Si Tangguang Litak, padinya khusus bagi yang punya rumah.
2. Pakaian Adat
Kaum pria dari Sumatera Barat
memakai tutup kepala yang disebut saluak. Memakai baju model teluk belanga yang
berlengan agak pendek dan melebar ke ujung. Selembar kain menyelempang di bahu
dan sebilah keris terselip di depan perut. Ia juga memakai celana panjang
dengan kain songket melingkar di tengah badan. Sedangkan wanitanya memakai
tutup kepala bergonjang yang disebut tangkuluak tanduak, baju kurung dengan
kain songket menyelempang di bahu dan berkain songket. Perhiasan yang
dipakainya adalah anting-anting, kalung bersusun dan gelang pada kedua belah
tangan, pakaian ini berdasarkan adat Minangkabau.
3. Tari-tarian Daerah Sumatera Barat
a. Tari Piriang, sebuah tarian
tradisional yang melambangkan suasana kegotongroyongan rakyat dalam menunaikan
tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria
bersama-sama.
b.
Tari Payung, ditarikan oleh pasangan
muda-mudi dengan payung tangan, sang pria selalu melindungi kepala sang wanita,
sebuah perlambang perlindungan lelaki terhadap wanita.
c.
Tari Kiek Gadih Minang, merupakan
tari kreasi yang mendasarkan garapannya
pada unsur-unsur gerak tari tradisi Minang. Tari kelompok ini menggambarkan
kesibukkan gadis-gadis Minang di waktu subuh selagi bersiap-siap menuju mesjid.
4. Senjata Tradisional
Senjata tradisional yang amat
terkenal di Sumatera Barat adalah Karih yang merupakan senjata tikam. Senjata
tikam lainnya adalah belati, disamping tombak, ruduih yang disebut juga
golok atau ladiang. Tombaknya yang berujung tiga disebut piarit.
5. Suku
Suku dan marga yang terdapat
didaerah Sumatera Barat adalah Mentawai, Minangkabau (Jambak, Guci, Piliang,
Caniago, Tanjung, Pisang, Sikumbang, Panyalai, dan Koto).
6. Bahasa Daerah : Minangkabau, Melayu, dan lain-lain.
7. Lagu Daerah : Kampuang nan Jauah di Mato, Ayam Den Lapeh, Dayuang
Palinggam dll.
0 komentar:
Posting Komentar